Ditinggal Kerja Berbulan-Bulan, Ibu Ini Marah Tubuh Anaknya Hancur Usai Dianiaya Pengasuh Mereka
Bayangkan kesedihan dan kepedihan seorang ibu ketika orang yang seharusnya merawat anak-anaknya, akhirnya malah melakukan penganiayaan terhadap mereka dengan kejam.
Baru-baru ini, seorang ibu di Malaysia sedih dan marah ketika dia menemukan bahwa kedua anaknya yang berusia enam dan sebelas tahun menjadi korban penganiayaan pengasuh mereka.
Ibu mereka, M Vineswari yang berusia 30 tahun, baru menyadari kondisi parah kedua anaknya.
Hal itu didapati setelah mereka dipulangkan melalui layanan sebuah taksi online oleh pengasuh mereka.
“Saya sedih melihat kondisi anak-anak saya, memar dan luka di hampir semua anggota badan mereka, kecuali alat kelamin mereka,” kata ibu anak-anak tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Berita Harian, Jumat, 8 Oktober 2021.
Ibu anak-anak tersebut menambahkan bahwa mereka saat ini sedang kesakitan dan dalam keadaan lemah layaknya orang tak bernyawa dan kelaparan.
Sambil membuat laporan di kantor polisi lokal di Johor, Malaysia, ibu anak-anak itu tak habis pikir mengapa pengasuh yang dipercayanya dapat melakukan penganiayaan keji tersebut.
“Kenapa mereka tega memperlakukan anak saya seperti ini, padahal keduanya masih anak-anak dan bukan budak,” katanya.
Para pelaku diduga sebagai pasangan suami istri yang tinggal di Selesa Jaya, Skudai, Johor, Malaysia.
Sang ibu mengenal mereka melalui seorang teman dan telah membayar mereka sebesar 800 ringgit atau senilai Rp2.7 juta per bulan.
Seorang ibu tunggal di Malaysia sakit hati mengetahui dua anaknya yang berusia enam dan sebelas tahun menjadi korban penganiayaan pengasuh yang diminta menjaganya. /Berita Harian/Keluarga Ihsan/Berita Harian
“Kenapa mereka tega memperlakukan anak saya seperti ini, padahal keduanya masih anak-anak dan bukan budak,” katanya.
Para pelaku diduga sebagai pasangan suami istri yang tinggal di Selesa Jaya, Skudai, Johor, Malaysia.
Sang ibu mengenal mereka melalui seorang teman dan telah membayar mereka sebesar 800 ringgit atau senilai Rp2.7 juta per bulan.
Mereka diminta untuk merawat anak-anaknya sejak April 2021 lalu.
Karena usahanya mencari nafkah untuk anak-anaknya, dia hanya memiliki kesempatan untuk mengunjungi kedua anak itu tiga kali sejak meninggalkan mereka dengan pengasuh.
Diketahui, bapak dari anak-anak tersebut telah meninggal beberapa tahun lalu dan saat ini ibu mereka bekerja sebaga asisten restoran.
“Meskipun tidak berkunjung, saya sering menghubungi pengasuh untuk mengetahui perkembangan anak-anak saya dan mereka mengatakan bahwa mereka sehat,” katanya.
Termasuk menjalani karantina mandiri karena kontak dekat dengan pasien Covid-19.
“Saya semakin khawatir ketika pengasuh mengatakan bahwa salah satu anak saya terkena air panas selama periode tersebut,” katanya.
Pengasuh kemudian memberitahunya bahwa dia hanya bisa bertemu anak-anaknya setelah 48 hari.
Cerita itu kemudian dibagikan oleh sang ibu kepada majikannya yang menyarankannya untuk mengajukan laporan polisi.
Setelah menyadari bahwa ibu itu akan pergi ke polisi, pengasuh mengembalikan anak-anaknya melalui taksi online.
Kedua anak tersebut diduga dipukuli dengan tongkat dan pipa, diikat dengan tali, disiram air mendidih, dan dibakar dengan puntung rokok.
Anak-anak itu kini dirawat di Rumah Sakit Sultanah Aminah (HSA) karena takut tertular infeksi bakteri.
Hal tersebut akibat luka di sekujur tubuh mereka.
“Saya berdoa, semoga mereka sembuh dan saya tidak rela berpisah dengan mereka, jadi saya akan merawat mereka sendiri,” tambah sang ibu.
Saat ini, tiga warga setempat berusia 24 hingga 32 telah ditahan oleh pihak kepolisian setempat untuk membantu penyelidikan atas kasus penganiayaan anak ini.***
Sumber : https://bekasi.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-122755738/ditinggal-kerja-berbulan-bulan-ibu-ini-marah-tubuh-anaknya-hancur-usai-dianiaya-pengasuh-mereka?page=4