Anak Menjerit Histeris Lihat Ibunya Meninggal Bersimbah Darah
Kasus dugaan pembunuhan di Blitar, Jawa Timur.
Korban seorang ibu rumah tangga bernama Elvi Nivianti (57).
Dia ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya.
Adalah sang anak yang pertama kali menemukan jasadnya.
Saat itu, saat anak baru saja pulang kerja tengah malam.
Saat mendapati ibunya meninggal dunia bersimbah darah di dalam kamarnya, sang anak menjerit histeris.
Adapun kakaknya yang sedang tidur di kamar ibunya ikut bangun karena suara histeris, dan kaget melihat kondisi ibunya tewas mengenaskan.
Wanita penjual jamu di Blitar, Jawa Timur bernama Elvi Nivianti (57) ditemukan anaknya meninggal dunia di dalam kamar penuh darah dan luka
Anehnya, anak korban yang bernama Rian yang tidur di kamar sebelah ibunya tak mendengar suara atau keributan apa pun malam itu.
Mayat Elvi ditemukan pertama kali oleh Bagas yang baru pulang dari kerja di sebuah pabrik tripleks pada Rabu (06/10) jelang tengah malam.
Pembunuhan di Blitar, Jawa Timur yang menewaskan seorang wanita penjual jamu hingga kini masih diselidiki polisi.
Suami korban ditemukan
Seorang wanita penjual jamu keliling ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya.
Peristiwa terjadi di dusun Plosorejo, kelurahan Bence, Kecamatan Garum, kabupaten Blitar, Jawa Timur., Rabu (6/10/2021) lalu.
Diketahui korban bernama Elvi Nivianti (57).
Saat ditemukan warga, ditemukan banyak luka seperti bekas dihantam benda tumpul di tubuhnya.
Karena banyaknya darah yang keluar, kasur tempatnya berbaring sampai basah.
Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan anaknya, Bagas (30), Rabu (06/10) sekitar pukul 23.30 WIB.
Saat itu, Bagas baru pulang kerja shift dua sehingga sampai di rumah hampir tengah malam.
Ia bekerja di pabrik tripleks di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun atau berjarak sekitar 2 KM dari rumahnya.
"Begitu membuka pintu kamarnya, Bagas kaget karena ibunya bersimbah darah," kata Burhanudin, Kamis (7/10/2021).
Melihat ibunya tergeletak bersimbah darah, Bagas langsung menjerit histeris hingga mengagetkan kakaknya, Rian, yang tidur di kamar yang bersebelahan dengan kamar ibunya.
Rian langsung melompat dari kamar tidurnya dan mendatangi adiknya, yang menjerit histeris tersebut.
"Bersamaan itu, tetangganya juga mendengar jeritan (Bagas) sehingga berdatangan," ungkapnya.
Selain Rian, tetangganya yang datang pertama adalah Suyanto (67), yang rumahnya di sebelah kanan rumah korban.
Mereka panik karena tanpa tendengar suara apapun, tiba-tiba korban ditemukan tewas.
Ketidaktahuan Rian tentang kematian ibunya ini cukup mengherankan.
Apalagi, kamar mereka bersebelahan dengan kamar tempat korban ditemukan.
Suami Tak di Tempat
Saat jasad korban ditemukan, suaminya tidak ada di tempat.
Suami korban sempat dilihat anaknya, Bagas saat baru pulang dari kerja.
"Dalam situasi panik malam itu, anaknya sempat menanyakan keberadaan bapaknya," kata Iptu Burhanudin.
"Katanya, saat anaknya datang dari kerja, masih sempat melihat bapaknya duduk di bantalan kereta api depan rumahnya karena memang rumah mereka berdekatan dengan rel KA," paparnya.
Namun, beberapa menit kemudian atau bersamaan dengan saat istrinya ditemukan tak bernyawa oleh anaknya, suaminya langsung menghilang.
"Malam itu atau sampai dini hari, warga mencari namun tidak menemukan keberadaannya meski sudah dicari ke mana-mana," tuturnya.
Pencarian terhadap Basuki akhirnya juga melibatkan polisi.
Tetapi pria itu tetap tidak ditemukan.
Basuki baru ditemukan dalam kondisi terluka parah, Kamis (7/10) pagi, karena terjatuh dari plengsengan Sungai Gelondong, sekitar 500 meter dari rumahnya.
Tubuhnya ditemukan seperti baru terperosok di tebing sungai yang sudah dirapikan dengan bebatuan.
Entah karena diduga akan melakukan percobaan mengakhiri hidup atau apa, banyak luka di tubuhnya karena diduga terbentur bebatuan.
"Yang menemukan adalah petugas KAI yang sedang mengecek bantalan KA sambil berjalan kaki. Ia melihat ada tubuh tergeletak di tepi sungai," ujar warga.
"Korban (Basuki) selamat namun kondisinya pingsan saat ditemukan. Sebab, di tubuhnya terdapat banyak luka. Luka itu diduga terkena benturan plengsengan batu di sungai itu," kata Kapolsek Garum, Iptu Burhanudin.
Apakah Basuki yang membunuh istrinya?
Polisi belum memastikan hal itu meski diakui beberapa waktu belakangan sang uami sering cekcok dengan istrinya.
Palu dan Linggis Berdarah
Saat melakukan olah TKP itu, petugas menemukan palu dan lingis di dapur rumah korban.
Hal yang mengagetkan petugas, ada darah di palu dan linggis itu.
Apakah benda itu yang dipakai untuk menghabisi korban, petugas belum bisa memastikan.
"Kedua benda itu diamankan karena ditemukan ada darahnya. Itu masih dalam pendalaman," ungkapnya.
Meski sudah menemukan palu dan linggis yang diduga dipakai menghabisi korban, namun petugas masih terus melakukan olah TKP, Kamis (7/10/2021) pagi.
Sumber : https://lampung.tribunnews.com/amp/2021/10/11/anak-menjerit-histeris-lihat-ibunya-meninggal-bersimbah-darah?page=4